December, 2020 - PAKEM PEDULI

31Dec, 2020

Mari Zakat Akhir Tahun sebagai Wujud Syukur kepada Allah SWT

“Menunaikan Zakat dihitung dalam jangka waktu 1 tahun”. Dari kali pertama saat kita “mengusahakan atau saat kali pertama kita mempunyai harta”. Ukurannya menurut ajaran Islam yakni dalam “satu haul” atau setahun sampai dengan “nisab atau batasan ukuran minimal yang wajib kena akan biaya zakat”.

Ada beberapa harta yang dikenakan “pembiayaan zakat”, semisal nisab zakat emas. Tahukah anda bagaimana cara menghitung takaran zakat emas? … Mari kita simak uraiannya sebagai berikut:

Nisab emas senilai 20 Dinar aurum atau emas (85gr), dengan haul era 1 tahun serta berkadar 2,5%. Jadi jika anda memiliki 20 Dinar aurum/ gold/ emas (85 gr) dalam era 1 tahun maka diwajibkan untuk menunaikan biaya zakat senilai 2,5% dari total jumlah emas dengan ukuran minimal 0,5 Dinar.

Lantas siapa sajakah yang berhak untuk meraih dari “zakat emas”? … Berikut daftar orang-orang yang berhak mendapatkan zakat emas: “ibnu sabil, para pengurus zakat, riqab, gharimin, muallaf, fi sabilillah, orang miskin serta orang fakir”.

Sedangkan dari 8 golongan penerima zakat mal tersebut siapakah yang “paling vital” untuk diberikan haknya dari zakat mal, yakni kaum fakir dan miskin. Ini dikarenakan mereka merupakan orang yang tidak punya bagi melanjutkan keberlangsungan hidupnya serta harta yang dimilikinya tak sepenuhnya dimiliki bagi kehidupannya.

Mari Zakat Akhir Tahun sebagai Wujud Syukur kepada Allah SWT –

Untuk “Zakat fitrah online “dapat pula anda tunaikan lebih awal yang memang seharusnya ditunaikan sebelum melaksanakan sholat Idul Firtri atau di hari akhir Ramadan. Namun jika anda memiliki keinginan lebih anda dapat menunaikannya lebih awal dengan mentransfer ke rekening badan sosial amal zakat yang memang berkompeten mengurus zakat, seperti “Yayasan Pakem Bumi Indonesia yang menerima berbagai macam zakat“.

Baik itu “zakat penghasilan, zakat emas atau perak, zakat fitrah, zakat hasil ternak, zakat hasil dari pertanian, zakat harta, dan lain-lainnya”.

Kini kita memasuki “akhir Desember 2020”, saat yang sangat tepat sekali untuk kita dapat menunaikan salah satu dari berbagai macam zakat yang wajib kita tunaikan. Maka marilah kita sejenak meluangkan waktu kita untuk menghitung dari apa saja yang kita miliki serta usahakan untuk menghitungnya secara detail.

Yang pasti dari apa saja yang kita tunaikan akan “bermanfaat bagi pribadi kita”, “keluarga” kita maupun orang yang kita “berikan manfaat dari zakat yang kita tunaikan”. “Keindahan hidup akan terasa dalam kehidupan kita ini jika kita dapat bermanfaat bagi orang di sekitar kita” dengan keberadaan kita dalam memberikan hak terutama kepada orang-orang yang berhak mendapatkan haknya dari kewajiban yang sedang dan akan kita tunaikan.(Baca Juga: Program Rutin Istigosah Jum’at Berkah)

21Dec, 2020

Jika Bukan Karna Peranan Ibu Aku Bukan Siapa-siapa

Aku sadari aku terlahir ke dunia berkat “izin Allah SWT melalui ibuku”. Aku sadari aku sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT untuk selalu “bersyukur” & “mengabdi kepada kedua orang tuaku”, terutama kepada “ibuku”. Tak jarang apa yang aku lakukan semua kupersembahkan yang “terbaik” kepada ibuku. Terkadang ibuku “diam seribu bahasa” dengan usaha dan ikhtiarnya dalam “memelihara, membina sekaligus membimbing” aku dalam menjalani berbagai aktifitas yang telah, sedang & aku jalani.

Tak pernah & bahkan “jarang sekali” menampakkan keluhannya saat bertemu dengan aku. “Hebat” inilah sebuah kata yang aku peruntukkan untuk ibuku tercinta. Yang sangat begitu cinta dan menyayangiku tanpa kenal lelah dan keluh kesah menghadapi aku.

Esok merupakan “hari ibu tanggal 22 desember 2020”, hari yang sangat “spesial” bagi seluruh ibu se Indonesia. Hari ibu diperingati para ibu yang merupakan hari yang dilandasi “semangat” dalam rangka membangun bangsa & negara Indonesia, menurut sejarahnya tercetusnya hari ibu.

Sedangkan kapan hari ibu sedunia diperingati? … Hari ibu sedunia diperingati setiap “tanggal 8 Maret”. Semua perempuan sangat bersyukur tak hanya dalam menjadi “pengikut/ makmum” bagi sang imam atau “suami” namun juga menjadi sebagai “motivator bagi para anaknya”.

Jika Bukan Karna Peranan Ibu Aku Bukan Siapa-siapa –

“Hari ibu internasional 2020” meski sudah lewat, namun tetap semangat hari ibu internasional masih terngiang dan selalu menjadi hari motivasi bagi para ibu sedunia. Karena bagaimana pun juga perempuan tak hanya sebatas menjadi perempuan yang hebat bagi para anaknya. Namun peranan ibu khususnya di dalam berumah tangga sangat amat berperan vital dalam mendampingi suami dalam melakoni perannya. Begitu pula bapak sangat berperan dalam membimbing ibu juga anak.

Membangun bangsa & negara dimulai dari hal yang “terkecil” yakni “keluarga” yang merupakan “miniatur dalam berbangsa dan bernegara”. Semua hal dimulai dan dibentuk dari “keluarga”. Perempuan atau ibu lah yang menjadi “mediator” bagi sang ayah dan anak. Ibu sangat memiliki fungsi penting di dalam membangun keluarga, bangsa serta negara. Tanpa peranan ibu keluarga tidak akan terasa lengkap.

Dengan adanya peranan ibu kehidupan tak hanya terasa lengkap namun kehidupan menjadi lebih menjadi “bernilai lebih”. Bahkan kesetaraan antara ibu dengan ayah serasa sudah “setara” tidak lagi memiliki ketimpangan yang sangat jauh berbeda. Ibu dapat memiliki peranan lebih.

Bahkan ibu dikatakan sebagai “ibu adalah tempat pembelajaran bagi anaknya”. Baik itu untuk anak perempuan dan lelakinya. “Bagi anak lelaki ibu merupakan kekasih pertamanya begitu sebaliknya”.

“Bagi anak perempuan sang ayah merupakan kekasih pertamanya”. Mari kita “belajar banyak hal dari ibu kita” agar kelak ilmu pengetahuan, kemampuan dan pengalamannya yang telah, sedang dan akan dilaluinya kelak bisa menjadi pembelajaran bagi kita sebagai bekal kehidupan kita di masa depan. Tanpa peranan ibu aku bukan siapa-siapa. Terima kasih banyak ibuku.( Baca juga: Juam’at berkah menebarkan kilau kebaikan dengan sedekah)

17Dec, 2020

Libur Sekolah bangun Kegiatan Bersama Keluarga & Masyarakat

pelayanmasyarakat.org

“Akhir tahun” atau lebih tepatnya bulan Desember banyak digunakan khususnya para pelajar untuk “berlibur”, setelah sekian bulan menjalankan “masa pembelajaran”. Memanfaatkan waktu dengan “berkumpul bersama keluarga” terutama kepada kedua orang tua maupun kepada anggota keluarga lainnya, semisal adik maupun kakak.

“Liburan” saat yang tepat untuk dapat kita manfaatkan dengan “memberdayakan diri” kita untuk senantiasa “produktif”. Kita bisa mengisi waktu kita dengan “belajar ke masyarakat”, bergotong-royong, ikut kegiatan keremajaan, kegiatan kerohanian, kegiatan sosial maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

Bahkan ada pula hari libur sekolah yang bertepatan dengan hari libur nasional, semisal tanggal 1 Januari. Saat inilah momen yang tepat untuk kita dapat melakukan “hal produktif”, semisal dengan membuat “rancangan belajar maupun rancangan pola hidup ke arah yang lebih efektif serta efisien”. Tak jarang bagi sebagian orang tidak peduli pada rancangan belajar maupun rancangan hidup mereka. Hanya mengisi kehidupannya tanpa arah yang jelas bahkan bisa dikatakan “asal-asalan”.

cara mudah belajar bahasa inggris-cara mengajari anak membaca-belajar dan pembelajaran-bimbingan belajar-rumah belajar gratis-belajar online-cara belajar membaca

Mengapa kita harus melakukan hal hingga demikian “teratur”? … Karena memang jalan yang terbaik ke arah produktifitas jika kita memiliki rancangan pola kerja dan pola hidup yang “tersistem”. Waktu yang telah Tuhan Anugrahkan kepada kita sebagai HambaNya hendaknya dapat kita gunakan “sebaik mungkin”. Karena apa yang telah, sedang dan akan kita kerjakan kesemuanya akan “dimintai pertanggung jawaban”. Tidak bisa hidup semau diri kita sendiri tanpa bimbingan “ajaran ilahi”.

Sebentar lagi kita akan menghadapi hari libur nasional 2020. Mari kita lakukan “hal-hal produktif”, semisal merancang target yang akan kita raih tentunya dengan manajemen yang matang dan dapat kita laksanakan setepat mungkin.

Libur Sekolah bangun Kegiatan Bersama Keluarga & Masyarakat –

Jangan pada hari libur 2020 kita lalui tanpa mendapat apa-apa “sesuatu yang berharga”. Kita lakukan dengan hal yang “terbaik” dengan apa yang menjadi kemampuan yang ada dalam diri kita. Bisa kita dengan “studi banding” bersama kepada kawan sekolah kita yang lebih memiliki prestasi lebih di atas kita baik dalam “bidang akademisi”, maupun prestasi dalam bidang “skill tertentu” atau dalam bidang “keolahragaan”.

Dengan kita berkumpul bersama sahabat atau kawan kita yang memiliki kelebihan, kita dapat mempelajari bagaimana cara mereka dapat menjadi lebih dalam bidang yang mereka “kuasai”. Atau kawan kita kurang kemampuannya dibanding kita, tentunya kita dapat “memberikan” ilmu pengetahuan juga “pengalaman” kepada mereka agar mereka dapat menjadi lebih seperti kita. “Jangan pelit” untuk berbagi apapun dari yang kita kuasai.

Mari jadikan diri kita maupun keluarga kita untuk senantiasa “produktif” dimana & kapanpun juga, agar senantiasa kehidupan yang kita jalankan kesemuanya memiliki “makna” tak hanya bagi diri kita sendiri, namun juga bagi orang-orang yang berada di sekitar kita.

Kita perlu juga belajar ke masyarakat dengan cara menerapkan keilmuan yang kita raih saat di bangku sekolah. Dengan kita mempraktikkannya ke dalam dunia masyarakat. Semisal, kita “mengajar keilmuan” kepada adik sekolah yang masih kurang mendapatkan keilmuan yang belum mereka dapatkan seperti apa yang telah kita dapatkan.

Saat mengajar tak selamanya kita harus serius, namun kita juga dapat menggunakan metode sersan, yakni “serius tapi santai”. Seperti mengisi kegiatan “mendongeng”, ini dapat kita jadikan sebagai wadah untuk berekspresi, baik dengan tertawa, tersenyum, menyanyi, serta berbagai macam ekspresi lainnya yang dapat kita tuangkan.(Baca juga: Santunan akhir tahun”berbagi cahaya’ berikan harapan“

14Dec, 2020

Ayo dukung PILKADA 2020 & Beragam Kegiatan Kenegaraan Lainnya

Sejak “pertengahan tahun hingga akhir tahun 2020” di Indonesia serentak diadakan “PILKADA” yang berarti “Pemilihan Kepala Daerah”. Alhamdulillah jika diantara kita yang sudah memiliki HAK untuk memilih kepala daerah kita berkesempatan mengikuti kegiatan PILKADA kali ini.

Pilkada serentak 2020 bertujuan sebagai “wadah untuk mendapatkan “calon kepala daerah” menjadi “pemimpin daerah yang akan resmi dilantik” untuk dapat memimpin daerah dimana kita bertempat tinggal yakni yang sesuai domisili kita.

Pilkada serentak dilakukan secara serentak se-Indonesia berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Dimulai dari “tanggal 30 September 2019 tentang “perencanaan anggaran” juga program” s.d. tanggal 20 Desember 2020 sebagai tanggal jadwal akhir “rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi bagi pemilihan kepala gubernur”.

Ayo dukung PILKADA 2020 & Beragam Kegiatan Kenegaraan Lainnya –

Pilkada selain sebagai sarana untuk mencari dan mendapatkan kepala daerah juga sekaligus ajang “silaturrahim” khususnya bagi para warga negara yang memiliki HAK untuk memilih kepala daerah. Kita akan lebih “mengenal” kepala daerah yang hendak kita pilih untuk menjadi pemimpin yang mumpuni.

Kita dapat melihat wajah para calon/ kandidat kepala daerah melalui kertas lembar yang hendak kita “coblos”. Terlebih lagi pilkada kali ini bertepatan dengan “pandemik COVID19” yang masih berlangsung. Pastinya di setiap TPS yang kita datangi kesemuanya menerapkan “pembatasan jarak antar pemilih, kewajiban mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir/ penggunaan handsanitizer, memakai masker medis, dilarang berkerumun lebih dari 5 orang tanpa tujuan yang jelas”.

Sebagai warga negara yang baik hendaklah kita ikuti acara kenegaraan dengan mengikuti “protokol kesehatan” serta mengikuti PILKADA dengan mengikuti ketentuan yang telah “ditetapkan dan diberlakukan”, agar semua tujuan yang dikehendaki dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Memang PILKADA kali ini berbeda dengan PILKADA sebelum-sebelumnya yang lebih menekankan kepada protokol kesehatan. Mari kita sukseskan tidak hanya kegiatan kenegaraan berupa PILKADA saja.

Misal, kegiatan upacara bendera, disiplin berkendara, tidak merokok sembarangan, mentaati rambu lalu lintas, membayar kewajiban berupa pajak, serta beragam tatanan kehidupan lainnya. Yang kesemuanya jika kita lakukan akan memberikan dampak yang baik bagi “keteraturan hidup terutama kehidupan bernegara”. Mari kita “peduli” dan lakukan yang terbaik dari apa yang bisa kita “berikan kepada negara kita tercinta yakni Indonesia”.(Baca juga: Akhir tahun “berbagi kebahagiaan dengan kaum difabel“

9Dec, 2020

Mengkader Anak Yatim Piatu menuju Generasi Tangguh Bangsa

Yayasan adalah wadah bagi kita untuk tidak hanya menyalurkan bantuan berupa “produk” maupun ãdonasiã dari para “donatur” kepada yang berhak menerima “donasi”. Namun, yayasan dapat juga dijadikan sebagai sarana “mengkader generasi pelanjut bangsa dan negara Indonesia”.

Dari berbagai kegiatan yang terdapat di yayasan ada sebuah kegiatan yang paling ãesensialã diantara kegiatan-kegiatan edukasi atau “pendidikan” berupa “belajar dan mengajar” khususnya untuk mengkader para ãanak yatim piatuã.

Mereka merupakan ãgenerasi emasã yang sekaligus sebagai pelanjut cita-cita bangsa dan negara Indonesia, cita-cita dari para pejuang negara Indonesia yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi masa depan generasi pelanjut yang gemilang dengan berbagai karya nyata dan prestasi serta kebermanfaatan dirinya bagi keberlangsungan pembangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yayasan yatim piatu mengkader “generasi pelanjut bangsa dengan materi keagamaan dan kebangsaan/ nasionalisme”. Agar para anak yatim piatu tak hanya “pintar” namun juga “berakhlakul karimah”. Menjadi kader yang tak hanya baik tapi juga benar. Pandai menempatkan keberadaan dirinya untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan berbagai keikutsertaannya membangun diri, bangsa dan negara Indonesia. Salah satunya ialah dengan mengupdate dan mengupgrade dirinya dengan keilmuan.

Mengkader Anak Yatim Piatu menuju Generasi Tangguh Bangsa –

Nah, apa itu yayasan? Yayasan merupakan “lembaga sosial”, kemanusiaan serta keagamaan yang juga merupakan lembaga berbadan hukum. Yayasan yang sah menurut negara merupakan yayasan yang tercacat dalam catatan negara di bawah kementerian kemenkumham.

Selain “tercatat di kemenkumham”, juga tercatat di “kantor Notaris”. Salah satu yayasan yang lengkap dengan berbagai legalitasnya ialah “Yayasan Pakem Bumi Indonesia”. Kami siap melayani berbagai keinginan anda untuk dapat berperan serta bersama kami dengan turut andil menyukseskan berbagai kegiatan atau program yang telah, sedang dan akan kami rancang serta wujudkan. Demi terwujudnya pendirian yayasan yang utama yakni menjadi wadah/ sarana mengkader para anak yatim piatu.

Agar menjadi dapat menjadi generasi pelanjut bangsa dan negara Indonesia yang “tangguh” dalam membangun Indonesia dan dapat bersaing dengan sehat sejajar dengan bangsa-bangsa sedunia. Menjadikan Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa sedunia dalam “pembangunan global” menuju kehidupan yang lebih baik serta “tertata” dalam berbagai sektor kehidupan yang ada.

Jadi “Gak Seru Rasanya bukan, Kalau Kita Gak beryayasan”?. Karena dengan beryayasan kita dapat ikut serta membangun “kader bangsa” sekaligus membangun bangsa dan negara Indonesia pula. Yuk, mari kita ikut berperan serta bersama-sama membangun kehidupan sosial, keagamaan & kemanusiaan yang lebih baik. Ada banyak tantangan yang akan kita hadapai nantinya, namun jika kita enjoy/ menikmati tantangan akan menjadi keasyikkan tersendiri bagi diri kita yang suka akan tantangan.(Baca juga : mendukung kesehatan melalui sedekah gizi)

6Dec, 2020

Paket Bantuan Sosial Covid-19 Khusus Bagi Yang Membutuhkan

“Indonesia” masih dilanda musibah bahkan seluruh dunia turut pula merasakannya dengan adanya “Pandemik Covid19”. Yang menyebabkan perekonomian “menurun sangat drastis”, yang berdampak bagi seluruh Warga Negara Indonesia. Banyak pula terjadinya PHK atau “Pemutusan Hubungan Kerja” dan meningkatnya angka “pengangguran”. Namun ada pula orang yang mendapatkan “keuntungan” melihat situasi dan kondisi seperti sekarang ini.

Salah satunya ialah dengan adanya peranan para “petani”, “peternak”, dan berbagai macam civitas lainnya yang bergelut di dalam bidang “sektor non riil”. Semuanya dapat menyalurkan berbagai macam hasil kreatifitas dan kemampuannya untuk dapat mengembangkan sektor non riil. Yang mampu dapat dijadikan sebagai andalan utama bagi penunjang kehidupan di saat pandemik ini masih berlangsung.

Para pekerja di sektor riil bergiat meningkatkan produksi dengan “menanam” berbagai macam “tumbuhan” juga memelihara “hewan produktif”. Yang kesemuanya dapat dijadikan sebagai produk yang dapat dijual di pasaran. Karena memang orang secara keseluruhan mulai menyadari akan pentingnya back to nature alias kembali ke alam adalah jalan yang paling terbaik, khususnya untuk membuat stamina tubuh menjadi kuat dan tahan akan penyakit.

Ada pula orang giat berolahraga dengan “bersepeda”, “berjalan kaki”, dan melakukan berbagai aktifitas olahraga lainnya yang dapat membuat tubuh menjadi “aktif, sehat dan terlihat segar bugar”. Karena seperti kita ketahui bersama Pandemik Covid19 belum juga usai 100%. Hal yang dapat kita lakukan ialah dengan “menjaga kesehatan fisik maupun jiwa” kita. Fisik dengan rutin berolahraga dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang terbaik yakni yang berasal dari alam “back to nature”.

Untuk jiwa dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mendalami kembali jati diri kita sebagai manusia, yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan kelebihan berupa “akal” dan “fisik” untuk senantiasa dirawat agar terhindar dari penyakit fisik juga jiwa.

Paket Bantuan Sosial Covid-19 Khusus Bagi Yang Membutuhkan –

Dengan adanya pandemic Covid19 ini semua orang terus dan terus berusaha untuk selalu menjaga diri dengan senantiasa memakai masker medis, menghindari kerumunan, menjaga jarak fisik diri kita dengan orang lain serta tidak lupa untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih mengalir memakai sabun. Sudah banyak saudara kita sedunia yang terkena dampak dari pandemik Covid19. Bahkan banyak pula yang terkena dan akhirnya meninggal dunia.

Mari kita jaga kesehatan diri kita baik secara fisik maupun raga dengan senantiasa mengikuti apa yang sudah menjadi ketetapan dan instruksi dari Pemerintah. Karena bagaimana pun juga Pemerintah Republik Indonesia merujuk kepada WHO yang merupakan Badan Kesehatan Dunia.

Mari senantiasa kita menjaga kesehatan baik fisik dan raga kita dimulai dari mendisiplinkan diri kita dengan selalu mentaati dan menjalankan berbagai aturan yang dikeluarkan oleh “Pemerintah”. Insya Allah diri kita akan senantiasa sehat dan selalu selamat.

Jangan lupa pula untuk kita selalu memperhatikan orang-orang di sekitar kita terutama yang terkena dampak pandemik covid19 ini. Jika kita memilki kelebihan ada baiknya kita memberikan bantuan.

Paket Bansos Covid19 kita berikan yang terbaik bagi sesama saudara kita. Setidaknya akan “mengurangi beban hidup” dan “memberikan sedikit solusi” bagi keberlangsungan menjaga ketahanan fisik juga kesehatan jiwa.

Jika kita tak dapat memberikan paket bantuan, kita dapat memberikan peluang kerja, peluang usaha dan berbagai peluang lainnya yang dapat dijadikan sebagai “sumber pemasukan” bagi keluarga khususnya bagi para pekerja yang mengganggur terkena PHK dan lain sebagainya.

Berbagi itu indah seindah seperti kita saat ditolong orang lain pada saat kita membutuhkan pertolongan. Jika kita tak dapat berbagi setidaknya kita dapat mendoakan.

Mari senantiasa kita saling menolong sesama Warga Negara Indonesia ulurkan tangan kita untuk “saling peduli” satu sama lain. Senasib dan sepenanggungan mengarungi kehidupan “berbangsa dan bernegara”. Membangun kehidupan yang saling mengisi satu sama lain dengan hal-hal yang baik.(Baca juga: Akhir tahun” berbagi kebahagiaan untuk kaum difabel”)

5Dec, 2020

Momentum Tutup Akhir Tahun dengan Hal Yang Baik

Banyak orang “berlomba-lomba untuk mendapatkan hal yang paling terbaik dalam kehidupannya”. Salah satunya dengan melakukan berbagai kegiatan yang tak hanya “bermanfaat bagi dirinya sendiri”, namun juga “bermanfaat bagi kebanyakan orang di sekitarnya”.

Ada yang sebagian orang lakukan dengan “liburan ke berbagai tempat yang sudah atau belum pernah sama sekali dikunjungi”. Naik puncak “gunung tertinggi”, atau “terbang melintasi berbagai pulau bahkan negara dan benua”.

Semua dilakukan untuk mencapai sebuah “kepuasaan tersendiri”. Tapia ada satu hal yang banyak orang lewatkan yakni dengan membuat hal yang baik “di akhir tahun”. Memang pada dasarnya berbuat itu kapan dan dimana saja selama kita masih diberikan “kesempatan hidup oleh Allah SWT” untuk dapat menjadikan diri kita sebagai manusia yang tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun juga kepada orang di sekitar kehidupan di mana kita berada.

Namun tahukah anda hal “esensial” yang dapat kita berikan kepada orang di sekitar kita berada?… Mari kita kenali kembali apa saja itu?… Salah satunya yakni, ialah zakat infaq shadaqah. Adanya pos zakat, infaq dan shadaqah.

Infaq artinya? … Infaq ialah cara kita “mengeluarkan/ menyalurkan harta” yang terpenting terdiri dari “non zakat serta zakat”. Macam-macam infaq yang merupakan kewajiban antara lain “nazar, kafarat serta zakat” juga lainnya. Infak yang “tak wajib atau sunah” antara lain, infaq pada orang miskin antara muslim/ muslimah, infak terkena dampak dari musibah “bencana alam”, “infak kepada nilai kemanusiaan”, dan lain sebagainya.

Momentum Tutup Akhir Tahun dengan Hal Yang Baik –

Menurut “Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011” tentang “pengelolaan zakat”, “infak” merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha.

Keistimewaan infaq dan sedekah yakni, sama-sama membawa “kemaslahatan”. Terlebih lagi jika kita menyalurkannya kepada waktu, orang dan suasana yang tepat. Ini akan membawa dampak “positif”. Bagi diri kita akan terbiasa menjadi pribadi yang mudah untuk “memberi” dan yang “menerima” mudah untuk “mensyukuri” apa yang telah didapatkan. Lebih bagus lagi jika dapat berdampak membawa sebuah perubahan agar lebih bersemangat menjalani kehidupan.

Susah senang banyak orang yang tetap “peduli dan ringan tangan saling bahu membahu membantu sama lain”. Kebermaknaan akhir tahun dirasakan oleh seluruh umat sedunia dengan tak hanya cukup dengan mengucapkan “selamat akhir tahun” saja. Namun, kita dapat memaknai akhir tahun dengan hal yang baik dengan selalu berbuat kebaikan satu sama lain membangun bangsa dan negara Indonesia. Tahun demi tahun menjadi lebih baik dan lebih maju dalam berbagai bidang kehidupan.(baca juga: Program rutin istigosah Jum’at berkah)

1Dec, 2020

Peringatan Hari AIDS Sedunia dengan Menjaga Pola Hidup Sehat

Hari ini tepatnya tanggal “1 November 2020” merupakan “Hari AIDS sedunia”. Hari ini diperingati bertujuan agar seluruh orang “menyadari akan bahaya dari Virus AIDS” yang bisa membuat dampak tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.

Banyak orang yang menyepelekan dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Salah satunya dengan “hanya berhubungan dengan pasangan yang sah”, tidak dengan pasangan hidup lainnya yang “tidak memiliki ikatan yang tidak sah” baik secara agama maupun negara, bukan pada sebaliknya.

“Penyebaran Virus HIV AIDS” menular terutama melalui hubungan badan dengan “tidak pada muhrimnya”/ pasangan yang resmi/ sah. Biasanya ini dilakukan oleh orang yang menyepelekan tentang “kesehatan”, penyimpangan ajaran agama serta tidak menuruti anjuran dari para ilmuwan, agamawan serta peraturan lainnya yang sah dan berlaku serta menjadi sebuah ketetapan yang seharusnya ditaati bukan sebaliknya.

Di dalam ajaran agama islam telah diingatkan oleh Allah SWT kepada para manusia, yakni:

Dan janganlah kamu mendekati ZINA, sesungguhnya ZINA itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra’/ 17: 32).

Maka sudah “WAJIB” bagi seluruh manusia untuk senantiasa “menuruti perintah Allah SWT” dengan “melaksanakan perintahnya” dan “menjauhi segala larangannya”.

Memperingati Hari AIDS Sedunia dengan Menjaga Pola Hidup Sehat –

Sudah banyak orang yang merasakan dampak “negatif” dari terkenanya Virus AIDS. Sudah jutaan orang yang terkena bahkan “meninggal dunia”. Virus AIDS ini menyerang tidak hanya berdampak pada “orang tua, wanita dewasa, pria dewasa, bahkan ada pula yang terkena pada remaja maupun anak-anak”.

Info kesehatan banyak terdapat dalam berbagai literatur baik dalam format online maupun offline. Dalam format online terdapat dalam ebook, berbagai search engine, dan lain sebagainya.

Mari hidup sehat dengan “menjaga pola hidup dengan menjauhi perzinahan”, salah satunya dengan “menjaga pandangan mata”, hindari komunikasi yang mengarah kepada “perzinahan” seperti berbicara dengan yang bukan pasangan baik di dunia online maupun dunia offline dengan durasi yang lama/ singkat tapi tanpa kejelasan komunikasi. Banyaknya terjadi “hubungan di di luar menikah” ini dikarenakan lemahnya pendidikan terutama tentang nilai “keagamaan”. Ini terjadi karena banyak faktor tentunya.

Terlebih lagi kini sudah sangat mudah untuk kita mengakses “internet” sebagai wadah yang paling mudah untuk meraih informasi baik secara terbuka maupun secara tertutup.

Tentang berita kesehatan kita bisa serap dengan baik dan benar jika kita mampu meraih informasi yang akurat, terpercaya serta memiliki “kredibilitas” yang dapat dihandalkan. Jangan mudah untuk menyerap informasi namun berbeda pada saat kita menerapkannya.(Baca juga: program berbagi beras dengan lansia dan dhuafa.)

Mari kita ambil hikmah dari adanya “peringatan hari AIDS se dunia” dengan senantiasa menjaga diri kita, keluarga kita dengan menjauhi berbagai larangan yang sudah sangat jelas dijelaskan dalam Al Quran dan sunah Rasulullah Muhammad SAW.

1Dec, 2020

Adakah Perbedaan di Antara Wakaf dan Hibah!

wakaf-tanah-wakaf tanah-kewajiban wakaf-syarat wakaf-macam wakaf-wakaf dalam islam — studialhikmah.ac.id

“Wakaf” merupakan sedekah jariyah yang mana manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, juga sebagai bentuk dari “mendekatkan diri kepada Sang Pencipta”. Wakaf itu sendiri adalah memberikan kepemilikan “Harta menjadi milik Allah SWT yang tidak boleh di jual atau di wariskan”.

Keutamaan wakaf terdapat pada Sabda Rasulullah yang berbunyi, “Jika seorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.” (HR. Muslim)

Adapun unsur yang memenuhi wakaf ialah sebagai berikut:

Wakif (pihak yang mewakafkan)
Nazhir (pihak yang menerima wakaf)
Harta benda wakaf
Ikrar Wakaf (Pernyataan kehendak wakif)
Peruntukan Harta benda (kehendak wakif di peruntukan harta benda yang di wakafkan)
Jangka waktu wakaf yang tidak terbatas, diberlakukan selamanya.

Itulah unsur-unsur yang harus dipenuhi apabila “berwakaf”. Adapun tujuan dari wakaf itu sendiri ialah sebagai “sarana kegiatan beribadah”, “pendidikan” dan “segala kegiatan yang tidak bertentangan dengan Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan”.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “HIBAH” ialah, “pemberian” yang dilakukan secara “sukarela” dengan mengalihkan HAK atas sesuatu kepada pihak lain, seperti hak kepemilikan barang.

Adakah Perbedaan di Antara Wakaf dan Hibah! –

Imam Syafi’i membagi “Pemberian” menjadi dua yaitu:

Pertama, pemberian yang dilaksanakan dalam masa hidupnya, tetapi peralihan haknya setelah terjadi kematian disebut “Wasiat”. Kedua, Pemberian Sukarela (Tabarru) semasa hidupnya sebagai murni pemberian dan peralihan haknya terjadi pada saat masih hidup , seperti hibah, sedekah dan wakaf.

Adapun rukun dan syarat hibah ialah, sebagai berikut.

Pemberi Hibah
Penerima Hibah
Barang yang di hibahkan jelas
Akad Hibah, serah terima antara pemberi hibah dengan penerima hibah secara ikhlas.

Dalam pelaksanaan Hibah, “penerima hibah” tidak diwajibkan “memberikan imbalan” atas pemberian hibah tersebut sehingga tidak ada ketetapan apapun setelah hibah diberikan. Juga terhadap pemberi hibah, “tidak boleh menariknya” kembali akan hibah tersebut.

Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, yang mengatakan, “Orang yang menarik kembali hibahnya seperti anjing yang menjilat kembali muntahnya.” (HR. Bukhari)

Perbedaan “wakaf” dan “hibah” terletak pada unsur wakaf dan hibah, wakaf sebagai “amal jariyah” dan hibah sebagai “pemberian sukarela”, serta nilai dari wakaf tidak akan ada habisnya.(baca juga : Santunan dan doa bersama, kamis, 7 september 2023)

Monthly Archives: December 2020