• Search for:
    1Dec, 2020
    Peringatan Hari AIDS Sedunia dengan Menjaga Pola Hidup Sehat
    Peringatan Hari AIDS Sedunia dengan Menjaga Pola Hidup Sehat
    m.lampost.co

    Hari ini tepatnya tanggal “1 November 2020” merupakan “Hari AIDS sedunia”. Hari ini diperingati bertujuan agar seluruh orang “menyadari akan bahaya dari Virus AIDS” yang bisa membuat dampak tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.

    Banyak orang yang menyepelekan dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Salah satunya dengan “hanya berhubungan dengan pasangan yang sah”, tidak dengan pasangan hidup lainnya yang “tidak memiliki ikatan yang tidak sah” baik secara agama maupun negara, bukan pada sebaliknya.

    “Penyebaran Virus HIV AIDS” menular terutama melalui hubungan badan dengan “tidak pada muhrimnya”/ pasangan yang resmi/ sah. Biasanya ini dilakukan oleh orang yang menyepelekan tentang “kesehatan”, penyimpangan ajaran agama serta tidak menuruti anjuran dari para ilmuwan, agamawan serta peraturan lainnya yang sah dan berlaku serta menjadi sebuah ketetapan yang seharusnya ditaati bukan sebaliknya.

    Di dalam ajaran agama islam telah diingatkan oleh Allah SWT kepada para manusia, yakni:

    Dan janganlah kamu mendekati ZINA, sesungguhnya ZINA itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra’/ 17: 32).

    Maka sudah “WAJIB” bagi seluruh manusia untuk senantiasa “menuruti perintah Allah SWT” dengan “melaksanakan perintahnya” dan “menjauhi segala larangannya”.

    Memperingati Hari AIDS Sedunia dengan Menjaga Pola Hidup Sehat – 

    Sudah banyak orang yang merasakan dampak “negatif” dari terkenanya Virus AIDS. Sudah jutaan orang yang terkena bahkan “meninggal dunia”. Virus AIDS ini menyerang tidak hanya berdampak pada “orang tua, wanita dewasa, pria dewasa, bahkan ada pula yang terkena pada remaja maupun anak-anak”.

    Info kesehatan banyak terdapat dalam berbagai literatur baik dalam format online maupun offline. Dalam format online terdapat dalam ebook, berbagai search engine, dan lain sebagainya.

    Mari hidup sehat dengan “menjaga pola hidup dengan menjauhi perzinahan”, salah satunya dengan “menjaga pandangan mata”, hindari komunikasi yang mengarah kepada “perzinahan” seperti berbicara dengan yang bukan pasangan baik di dunia online maupun dunia offline dengan durasi yang lama/ singkat tapi tanpa kejelasan komunikasi. Banyaknya terjadi “hubungan di di luar menikah” ini dikarenakan lemahnya pendidikan terutama tentang nilai “keagamaan”. Ini terjadi karena banyak faktor tentunya.

    Terlebih lagi kini sudah sangat mudah untuk kita mengakses “internet” sebagai wadah yang paling mudah untuk meraih informasi baik secara terbuka maupun secara tertutup.

    Tentang berita kesehatan kita bisa serap dengan baik dan benar jika kita mampu meraih informasi yang akurat, terpercaya serta memiliki “kredibilitas” yang dapat dihandalkan. Jangan mudah untuk menyerap informasi namun berbeda pada saat kita menerapkannya.(Baca juga: program berbagi beras dengan lansia dan dhuafa.)

    Mari kita ambil hikmah dari adanya “peringatan hari AIDS se dunia” dengan senantiasa menjaga diri kita, keluarga kita dengan menjauhi berbagai larangan yang sudah sangat jelas dijelaskan dalam Al Quran dan sunah Rasulullah Muhammad SAW.

    1Dec, 2020
     Adakah Perbedaan di Antara Wakaf dan Hibah!

    wakaf-tanah-wakaf tanah-kewajiban wakaf-syarat wakaf-macam wakaf-wakaf dalam islam
    studialhikmah.ac.id

    “Wakaf”  merupakan sedekah jariyah yang mana manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, juga sebagai bentuk dari “mendekatkan diri kepada Sang Pencipta”. Wakaf itu sendiri adalah memberikan kepemilikan “Harta menjadi milik Allah SWT yang tidak boleh di jual atau di wariskan”.

    Keutamaan wakaf terdapat pada Sabda Rasulullah yang berbunyi, “Jika seorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.” (HR. Muslim)

    Adapun unsur yang memenuhi wakaf ialah sebagai berikut:

    1. Wakif (pihak yang mewakafkan)
    2. Nazhir (pihak yang menerima wakaf)
    3. Harta benda wakaf
    4. Ikrar Wakaf (Pernyataan kehendak wakif)
    5. Peruntukan Harta benda (kehendak wakif di peruntukan harta benda yang di wakafkan)
    6. Jangka waktu wakaf yang tidak terbatas, diberlakukan selamanya.

    Itulah unsur-unsur yang harus dipenuhi apabila “berwakaf”. Adapun tujuan dari wakaf itu sendiri ialah sebagai “sarana kegiatan beribadah”, “pendidikan” dan “segala kegiatan yang tidak bertentangan dengan Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan”.

    Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “HIBAH” ialah, “pemberian” yang dilakukan secara “sukarela” dengan mengalihkan HAK atas sesuatu kepada pihak lain, seperti hak kepemilikan barang.

     Adakah Perbedaan di Antara Wakaf dan Hibah! –

    Imam Syafi’i membagi “Pemberian” menjadi dua yaitu:

    • Pertama, pemberian yang dilaksanakan dalam masa hidupnya, tetapi peralihan haknya setelah terjadi kematian disebut “Wasiat”. Kedua, Pemberian Sukarela (Tabarru) semasa hidupnya sebagai murni pemberian dan peralihan haknya terjadi pada saat masih hidup , seperti hibah, sedekah dan wakaf.

    Adapun rukun dan syarat hibah ialah, sebagai berikut.

    1. Pemberi Hibah
    2. Penerima Hibah
    3. Barang yang di hibahkan jelas
    4. Akad Hibah, serah terima antara pemberi hibah dengan penerima hibah secara ikhlas.

    Dalam pelaksanaan Hibah, “penerima hibah” tidak diwajibkan “memberikan imbalan” atas pemberian hibah tersebut sehingga tidak ada ketetapan apapun setelah hibah diberikan. Juga terhadap pemberi hibah, “tidak boleh menariknya” kembali akan hibah tersebut.

    Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, yang mengatakan, “Orang yang menarik kembali hibahnya seperti anjing yang menjilat kembali muntahnya.” (HR. Bukhari)

    Perbedaan “wakaf” dan “hibah” terletak pada unsur wakaf dan hibah, wakaf sebagai “amal jariyah” dan hibah sebagai “pemberian sukarela”, serta nilai dari wakaf tidak akan ada habisnya.(baca juga : Santunan dan doa bersama, kamis, 7 september 2023)